Pages

Selasa, 21 Mei 2013

Teknik Radiologi Dasar




1. Pengertian Posisi Objek

adalah letak atau kedudukan dari sebagian tubuh pasien atau penderita yang perlu diatur dalam suatu pemotretan


2. Posisi pasien yang biasa dilakukan


-Supine


==; Pasient tidur diatas meja pemeriksaan atau biasa disebut posisi terlentang 
- Prone 
== Pasien tengkurep diatas meja pemeriksaan dengan posisi perut berada di bawah 
- Erect 
== Pasien Posisi berdiri 
- Lateral 
== Pasien tidur miring ke kiri atau kanan 
- Oblique 
== Pasien tidur dengan posisi 45 derajat (Sedikit miring) 

3. Istilah-istilah sikap atau anatomi 

- Superior = ( bagian atas ) 
- Inferior = ( bagian bawah ) 
- Anterior = ( bagian depan ) 
- Posterior = ( bagian belakang ) 
- Internal = ( bagian dalam ) 
- Eksternal = ( bagian luar ) 
- Dekstra = ( bagian kanan ) 
- Sinistra = ( bagian kiri ) 
- Lateral = ( bagian samping ) 
- Medial = ( bagian tengah ) 
- Sentral = ( bagian pusat ) 
- perifer = ( bagian tepi ) 
- Profunda = ( dalam ) 
- Superfisial = ( dangkal ) 
- Asendens = ( bagian yang naik ) 
- Desendens = ( bagian yang turun ) 
- Cranial = ( bagian kepala ) 
- Caudal = ( bagian ekor ) 
- Ventral = ( bagian depan ruas tulang belakang ) 
- Dorsal = ( bagian belakang ruas tulang belakang 
- Parietal = ( selaput bagian dalam ) 
- Viseral = ( selaput bagian luar ) 
- Transversal = ( melintang ) 
- Longitudinall = ( membujur )

4. Pengaturan Sinar

-FFD (Film Focus Distance) = Jarak antara film dengan objek
-CR (Central Ray) = Arah sinar yang digunakan dalam pemotretan yang menunukkan arah atau jalannya sinar tersebut
CP (Central Point) = Pusat sinar yang digunakan dalam pemotretan

5. Istilah-istilah arah sinar

- AP = Sinar dari depan ke belakang
- PA = Sinar dari belakang ke depan
- Dorso Ventral = Sinar dari punggung ke perut
- Ventro Dorsal = Sinar dari perut ke punggung
- Dorso Plantar = Sinar dari punggung ke telapak
- Planto Dorsal = Sinar dari telapak ke punggung
- Supero Inferior = Sinar dari atas ke bawah
- Infero Superior = Sinar dari bawah ke atas
- Latero Medial = Sinar dari tepi ke tengah
- Medio Lateral = Sinar dari tengah ke tepi
- Caudo Cranial = Sinar dari kaki ke arah kepala
- Cranio Caudal = Sinar dari arah kepala ke arah kaki
- Axial = Sinar menembus  ke poros sendi

6. Pengaturan Faktor Eksposi

- KV ( Kilo Volt ) = Kualitas Sinar-X
- mA ( Milli Ampere ) = Kuantitas Sinar - X
- Second = Satua waktu dalam penyinaran

7. Faktor yang Mempengaruhi Besar Faktor Eksposi

- Ketebalan Objek
- FFD ( Focus Film Distance)
- Teknik Pemotretan yang dilakukan ( Soft Tissue Teknik, High KV Teknik)

8. Gambaran Rontgen yang baik 


adalah yang dapat memberikan informasi sebanyak-banyaknya untuk menentukan diagnosa secara tepat, kriteria penilaian terdiri dari : Kualitas radiografi dan Seni Radiografi.

9. Alasan Dilakukan Rontgen atau Pemotretan

- Fraktur = Patah atau retak pada tulang akibat benturan atau kekerasan
- Dislokasi = Terlepasnya atau bergesernya kepala sendi dari mangkok sendi

10. Prinsip-prinsip di dalam Pemotretan (Rontgen)

- Untuk mengurangi magnifikasi hendaklah pada setiap pemotretan, tempatkan objek sedekat mungkin dengan film
- Luas lapangan penyinaran hendaklah dibuat sekecil mungkin, sesuai dengan kebutuhan penyinaran
- Di dalam melakukan pemotretan hendaklah dipilih teknik-teknik yang paling menguntungkan. Baik bagi kepentingan diagnosa, kenyamanan pasien maupun proteksi radiasi
- Hindarilah pengulangan penyinaran akibat kesalahan dalam melakukan teknik posisi atau dalam menentukan faktor eksposi.

Sumber: http://wisdagreenwhiteselalutersenyum.blogspot.com/2011/06/teknik-radiologi-dasar.html


0 komentar:

Posting Komentar