Computed Tomography
(CT Scan) adalah suatu peralatan radiologi yang dapat digunakan untuk
menampilkan dan mengalokasikan suatu objek yang akan di diagnosis keadaannya
dengan cara menggunakan teknik pemeriksaan tomografi untuk menghasilkan
gambaran-gambaran objek yang berupa potongan-potongan tubuh secara axial dengan
meggunakan prinsip kerja tomografi yang di lengkapi sistem computer sebagai
media pengolahan data-data software dan recontruksi gambar objek. Alat
ini telah berkembang menjadi sebuah metode pencitraan medis yang sangat
diperlukan dalam pemeriksaan radiodiagnostik sehari-hari.
CT ditemukan secara
independen oleh seorang insinyur Inggris bernama Sir Godfrey
Hounsfield dan Dr Alan Cormack. Hal ini segera menjadi andalan untuk
mendiagnosis penyakit medis. Untuk penemuan besar ini mereka, Hounsfield
& Cormack bersama-sama dianugerahi Hadiah Nobel pada tahun 1979.
CT Scan generasi
pertama memerlukan 2,5 menit untuk membuat setiap potongan gambar
melintang, gambar yang dihasilkan pun dapat dikotori oleh noda atau
artefak yang disebabkan oleh pernafasan, peristaltik usus maupun denyut
caskular dan jantung, sehingga dapat mengganggu kualitas gambar. Pasien
pun agak kurang nyaman pada saat melakukan pemeriksaan.
Dengan CT Scan
generasi terbaru dapat menghasilkan potongan gambar dalam ukuran hitungan
detik, gambar yang dihasilkan pun memberikan perincian diagnostik yang lebih
baik. Juga mampu melakukan pemeriksaan dalalm suatu daerah antomis tubuh yang
luas dalam periode sangat pendek dan efek radiasi yang dihasilkannya pun
lebih sedikit.
Dengan demikian
pemeriksaan CT Scan tekhnik helical (CT Scan Generasi terbaru) ini lebih tinggi
ketepatan diagnosanya dan indikasinya lebih luas serta pasien lebih
nyaman dalam melakukan pemeriksaannya. Dengan CT Scan tekhnik helical ini
gambar dapat dilakukam rekonstruksi kembali dengan tabal irisan hingga
22mm.
Pemeriksaan ini
dilakukan untuk organ tubuh secara lebih teliti. Untuk pemeriksaan organ –organ
tertentu (misalnya otak, paru-paru, hati kantung empedu, pancreas,
ginjal, dan yang lainnya) akan diberikan kontras melalui suntikan. Kontras akan
menambah sensitivitas bentuk kelainan-kelainan yang ada, sehingga dapat
dibedakan dari jaringan yang sehat.
Komponen
CT. Scan
1. Computer
Computer merupakan jantung dari semua instrument pada CT dan berfungsi untuk
melakukan proses scanning, rekonstruksi atau pengolahan data, display gambaran
serta menganalisa gambaran. Pada CT/T General Electric 8000 dan 8800 diperlengkapi
suatu alat pembantu untuk proses rekonstruksi gambaran yang di kenal dengan nam
ARRAY PROCESSOR.
2. X-ray
Control
X-ray terdiri dari
generator sinar-X bertegangan high voltage transformer, RARC (Rapid Accelarator
Rotor Controller) dan X-ray tube indicator. X-ray control ini berperan penting
pada saat dilakukan pemanasan tabng sinar-X.
3. Table
dan Gantry
Table merupakan tempat
posisi pasien untuk melakukan pemeriksaan CT. Scan. Bentuknya kurva yang
terbuat dari Carbon Graphite Fiber yang mempunyai nilai penerapannya
rendah terhadap berkas sinar. Setiap scanning satu slice selesai, maka meja
pemeriksaan akan bergeser sesuai ketebalan slice (slice thickness). Table
pada CT dilengkapi seebuah cradle, meja control, serta indicator ketinggian
meja. Meja pemeriksaan terletak dipertengahan gantry dengan posisi horizontal
dan dapat digerakkan maju, mundur, naik dan turun dengan menekan tombol yang
terdapat pada gantry.
Gantry merupakan suatu
tempat yang terdiri dari X-ray Tube, Filter, Collimator, Lampu indicator untuk
sentrasi berupa sianr laser atau infra Red dan DAS (Data Acquisition System).
Pada gantry dilengkapi dengan indikator data digital yang memberikan informasi
tentang crandel, ketinggian meja pemeriksaan, posisi objek dan kemiringan
gantry.
a. Tabung
sinar-X
Pada tabung sinar x
yang mempunyai fungsi sebagai pembangkit sinar x harus memiliki karakteristik
tertentu diantaranya:
· Menggunakan
ukuran focal spot ukuran kecil 10,6 mm2 – 1,2 mm2.
·
Idealnya berkas radiasi bersifat monochromatic. Agar reklonstruksi gambaan
lebih akurat dan mudah.
· Sangat
dianjurakn penggunaan Anoda berputar
· Anode
Heat Storage Capicity (700.000 HU-2000.000 HU)
· Bekerja
pada tegangan tinggi diatas 100 kV
· Tahan
terhadap goncangan atau shock proof
b. Pada
pesawat CT. Scan, umumnya terdapat dua buah kolimator yaitu:
1) kolimator
pada X-ray tube, berfungsi:
· Mengurangi
dosis radiasi
· Sebagai
pembatas luas lapangan penyinaran
· Mengurangi
bayangan penumbra dengan adanya focal spot kecil
· Menentukan
ketebalan lapisan (slice thickness).
· Memperkuat
berkas sinar
2) kolimator
pada detector, berfungsi:
· Pengarah
radiasi menuju ke detector
· Pengontrol
radiasi hambur
· Menentukan
ketebalan lapisan (slice thickness) atau voxel.
c. Detektor
dan DAS (Data Acquisition System).
Setelah sinar x
menembus objek, maka akan diterma oleh detector yang selanjutnyadan dilakukan
proses pengolahan data oleh DAS.
Secara garis besar
Detector dan DAS berfungsi sebagai:
· Menangkap
sinar x yang telah menembus objek (sinar x yang telah teratenuasi)
· Merubah
sinar x dalam bentuk cahaya tampak menjadi bentuk signal-signal
elektronik
· Menguatkan
signal-signal elektronik
· Merubah
electronic signal ke data-data digital
4. Magnetic
Tipe Unit
Magnetic Tipe Unit
(MTU), digunakan sebagai penyimpan data pasien pada suatu tape atau pita. MTU
dapat diletakkan pada Diac Unit sehingga data yang terdapat di dalamnya
sewaktu-waktu apabila diperlukan kembali. Tapi ada proses scanning MTU
diletakkan pada suatu BOX tersendiri, biasanya pada bagian bawah box tersebut
dilengkapi oleh alat yang disebut RAMTEX merupakan komponen computer yang
berperan penting dalam pendisplayan suatu gambaran.
5. Disc
Unit
Disc Unit, merupakan
alat untuk menyimpan program hasil kerja dari computer ketika melakukan
scanning, reconstruction dan display gambaran. Data yang tersimpan dapat berupa
data mentah maupun data yang telah permanen.
6. Multiformat
Kamera
Digunakan untuk
memperoleh gambaran permanen pada film rontgen (rontgenogram). Pada suatu film
dapat dihasilkan beberapa irisan gambar tergantung jenis pesawat CT dan film
yang digunakan. Dan dengan alat tersebut kita dapat memilih format 1-24
gambaran struktur/per slice gambaran CT pada suatu bidang film sesuai yang kita
hendaki.
Prinsip kerja CT. Scan
Tabung
CT. Scan yang menggunakan sumber sinar x akan menyinari
bahan (pasien). Adapun sinar x yang mengalami atenuasi, setelah menembus bahan
diteruskan ke detector yang mempunyai sifat yang sangat sensitive dalam
menangkap perbedaan atenuasi dari sinar x yang kemudian mengubah sinar x
tersebut menjadi signal – signal listrik. Kemudian signal – signal listrik
tersebut diperkuat oleh photomultiplier Tube sinar x. Data dalam bentuk signal
terebut diubah dalam bentuk digital oleh Analog to Digital Converter ( ADC ),
yang kemudian masuk kedalam system computer Dan diolah oleh computer. Kemudian
Data Acquistion System ( DAS ) melakukan pengolahan data dalam bentuk data –
data digital atau numeric.
Sistem
kerja pada CT. Scan melibatkan konsep matematika, fisika, dan ilmu computer.
Meliputi tiga proses yaitu perolehan data, pengolahan data, dan tampilan data.
1. Perolehan
Data
a. Data
pengukuran
Data pengukuran atau
data scan dihasilkan dari detector. Rangkaian data ini dimaksudkan untuk
kegiatan pra – proses dengan tujuan untuk memperbaiki data pengukuran sebelum
algoritma rekonstruksi data diterapkan.
b. Data
mentah
Data mentah dihasilkan
dari data scan pra – proses dan digunakan untuk data algoritma rekonstruksi
gambar yang akan digunakan scanner. Data – data tersebut akan disimpan pada
ruang perolehan data volume, yang selanjutnya dapat diperoleh kembali secara
berurutan bila diperlukan.
c. Data
konvolusi
Algoritma rekonstruksi
gambar yang digunakan oleh scanner adalah Algoritma hasil back – projection.
Hasil algoritma ini mengandung hasil back – projection dan juga hasil seleksi
yang dilakukan oleh metode back – projection.
d. Data
gambar
Data Gambar, atau data
rekonstruksi merupakan data hasil konvolusi yang telah diproyeksi balik
kebentuk matriks. Data ini digunakan untuk menciptakan gambar CT. Scan yang
akan ditampilan pada monitor. Data Gambar CT.scan dapat diperoleh dengan
menggunakan dua metode yaitu perolehan data irisan demi irisan, dan perolehan
data volume.
Kualitas gambar CT. Scan
Kriteria
dari sebuah image hasil CT-scan adalah :
1. Resolusi
spasial
Resolusi spasial
adalah kemampuan untuk menghasilkan objek – objek dengan tingkat kontras yang
tinggi. Kemampuan ini dipengaruhi oleh geometri sistem, dan menentukan “
definisi “ sebuah image. Dalam hal ini, tingkat kontras yang tinggi merupakan
perbedaan antara hitam dan putih.
Definisi image
merupakan ketajaman sebuah objek relative terhadap jaringan di sekelilingnya.
Definisi ini tergantung atas faktor-faktor berikut :
a. Lama
waktu scan ( pembacaan pada DAS akan lebih bagus jika lebih banyak sampel ).
b. Algoritma
(penerapan fungsi kernel konvulsi)
c. Ketebalan
slice (1 - 10mm)
d. Mode
Operasi (Parameter scanning (kv dan mA))
e. Display
image (Monitor, kartu grafis, dll)
2. Kemampuan
untuk mendeteksi kontras
Kemampuan ini
dipengaruhi oleh definisi image dan noise. Hal ini merupakan faktor yang sangat
krusial dan merupakan spesifikasi yang sangat penting dalam penggunaan CT.
Scan. Jika resolusi spasial menyangkut hal resolusi dengan tingkat kontras
tinggi, kemampuan ini dipengaruhi oleh tingkat kontras yang rendah. Tingkat
kontras yang rendah merujuk kepada kemampuan CT. Scan dengan akurat
mengukur perbedaan kerapatan antara dua objek yang sangat kecil.
3. Artefak
atau Noise
Noise, dalam hal image
CT ditentukan oleh jumlah kuantitas sinar x yang sampai ke detector dan
kemudian membentuk image dan berhubungan dengan amplitude sinyal yang di ukur
dan sensitivitas dari alat ukur. Noise sangat ditentukan oleh:
a. mAs
b. kV
c. Algoritma
d. Ketebalan
slice
e. Ukuran
tubuh pasien (keliling tubuh pasien)
f. Mode
operasi (kombinasi parameter-parameter di atas)
g. Display
image (monitor, kartu garis, dll)
Sumber:
http://fatulis.blogspot.com/
http://petajalan.wordpress.com/2010/11/16/perkembangan-ct-scan-dalam-kedokteran/
Sumber:
http://fatulis.blogspot.com/
http://petajalan.wordpress.com/2010/11/16/perkembangan-ct-scan-dalam-kedokteran/
0 komentar:
Posting Komentar